CARA MEREDAHKAN EMOSI
-Banyak urusan di rumah yang belum terselesaikan ditambah ada sedikit masalah sama pasangan, eh si kecil pun bertingkah. kalau kayak gitu bukan nggak mungkin kita rasa-rasanya pengen marah karena hilang kesabaran dan amarah pun sudah di ubun-ubun.
Untuk mengelola amarah yang kayaknya udah memuncak di kepala dan tinggal dikeluarkan, masing-masing bunda punya cara tersendiri nih. Misalnya bunda tiga anak bernama Ayu mengaku lebih memilih pergi ke luar rumah sebentar dengan alasan membeli bahan di dapur yang habis. Beda lagi sama bunda satu anak, Tita, yang bilang dia lebih memilih meninggalkan si anak di rumah sejenak, terus ngumpet di rumah tetangga.
"Di rumah ada ayahnya, ada mbaknya. Jadi aku keluar aja ke rumah tetangga sebelah. Awalnya anakku kayak cuek gitu. Tapi pas aku tinggal agak lama dia nyariin. Pas dia nemuin aku, aku ajak ngomong dia kalau apa yang dia lakuin bikin ibunya sedih
Untuk mengelola amarah, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan nih, Bun. Seperti kata psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Anna Dauhan, untuk melakukan anger management, coba Bunda menahan diri dengan mengambil waktu sejenak supaya amarahnya nggak langsung 'meledak'. Tapi, gimana kalau marah yang dirasakan sangat intens?
"Alihkan perhatian dari rasa marah dengan memikirkan hal lain, hal-hal yang menyenangkan, atau hal-hal yang memaksa kita untuk berpikir keras sehingga mengalihkan fokus perhatian dari hal yang membuat marah tadi,
Nggak cuma itu, Bun. Lebih mudah mengelola amarah bisa dialami dengan membiasakan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, membereskan rumah, atau aktivitas lain yang menuntut badan bergerak. Seperti kita tahu, bergerak bisa memicu tubuh merilis hormon endorfin yang bisa membuat suasana hati lebih baik.
Sebisa mungkin, hindari membahas masalah pada saat rasa marah masih sangat intens, Bun. Jadi, kalau mau ngobrolin masalah rumah tangga sama pasangan, usahakan setelah pulang bekerja dan sudah mandi, kemudian dalam keadaan santai. Kalau baru pulang kerja, capek, ditambah emosi, membicarakan masalah di rumah tangga sama pasangan justru makin memperuncing masalah.
"Penting juga buat kita mengenali emosi yang mendasari yaitu apakah yang sebenarnya kita rasakan? Apakah memang murni marah, sedih, atau Takut. Nah, ungkapkan emosi yang sebenarnya dengan netral pada waktu kemarahan sudah reda
Terkadang, dalam keadaan marah kita terpaksa harus bicara nih, Bun. Tapi, khawatir karena terbawa emosi, ucapan kita bisa jadi nggak enak ke anak misalkan. Nah, Anna bilang coba deh turunkan intonasi dan kecepatan bicara pada waktu kita harus bicara padahal dalam kondisi lagi marah.
0 comments:
Post a Comment